Rabu, 05 September 2012

Rekayasa Teknik Irigasi

  Irigasi didefinisikan sebagai suatu cara pemberian air, baik secara alamiah ataupun buatan kepada tanah dengan tujuan untuk memberi kelembapan yang berguna bagi pertumbuhan tanaman. Secara alamiah air disuplai kepada tanaman melalui air hujan. Cara alamiah lainnya, adalah melalui genangan air akibat banjir dari sungai, yang akan menggenangi suatu daerah selama musim hujan, sehingga tanah yang ada dapat siap ditanami pada musim kemarau.  Ketika penggunaan air ini mengikutkan pekerjaan rekayasa teknik dalam skala yang cukup besar, maka hal tersebut dapat kita sebut sebagai irigasi buatan ( Artificial Irrigation). Irigasi buatan secara umum dapat dibagi dalam 2 ( dua ) bagian yaitu Irigasi Pompa ( Lift Irrigation ), dimana air diangkat dari sumber air yang rendah ke tempat yang lebih tinggi, baik secara mekanis maupun manual. Irigasi Aliran ( Flow Irrigation ), dimana air dialirkan ke lahan pertanian secara gravitasi dari sumber pengambilan air

Terkadang kita dibingungkan dengan mana bagian irigasi untuk pekerjaan rekayasa atau untuk pertanian. Ruang lingkup ini harus diperjelas agar ada batasan permasalahan. Sepanjang dalam kaitannya dengan pekerjaan pembangunan dan pemeliharaan bangunan yang bertujuan untuk membawa air dari sumber air ke lahan pertanian, maka hal itu merupakan cabang dari Teknik Rekayasa.   Sedangkan sepanjang dalam kaitan dengan tata cara pemberian air ke tanaman secara tepat waktu, tepat jumlah dan tepat caranya, maka hal itu merupakan bidang Pertanian.
Tetapi untuk dapat menjamin suatu perencanaan jaringan irigasi benar-benar ekonomis, seorang Ahli Teknik harus mengerti dan menguasai semua aspek tersebut diatas.
Sesuai dengan definisi irigasinya, maka tujuan irigasi pada suatu daerah adalah upaya rekayasa teknis untuk penyediaaan dan pengaturan air dalam menunjang proses produksi pertanian, dari sumber air ke daerah yang memerlukan serta mendistribusikan secara teknis dan sistematis. Adapun manfaat dari suatu sistem irigasi, adalah :
  1. untuk membasahi tanah, yaitu pembasahan tanah pada daerah yang curah hujannya kurang atau tidak menentu.
  2. Untuk mengatur pembasahan tanah, agar daerah pertanian dapat diairi sepanjang waktu pada saat dibutuhkan, baik pada musim kemarau maupun musim penghujan.
  3. Untuk menyuburkan tanah, dengan mengalirkan air yang mengandung lumpur & zat – zat hara penyubur  tanaman pada daerah pertanian tersebut, sehingga tanah menjadi subur.
  4. Untuk kolmatase, yaitu meninggikan tanah yang rendah / rawa dengan pengendapan lumpur yang dikandung oleh air irigasi.
  5. Untuk pengelontoran air , yaitu dengan mengunakan air irigasi, maka kotoran / pencemaran  / limbah / sampah yang terkandung di permukaan tanah dapat digelontor ketempat yang telah disediakan ( saluran drainase ) untuk diproses penjernihan secara teknis atau alamiah.
  6. Pada daerah dingin, dengan mengalirkan air yang suhunya lebih tinggi dari pada tanah, sehingga dimungkinkan untuk mengadakan proses pertanian pada musim tersebut.
Sedangkan keuntungan yang didapat dalam pembangunan irigasi yang tepat mutu, biaya dan waktu adalah :
  1. Mengatasi kekurangan pangan/bahaya kelaparan.
  2. Meningkatkan hasil produksi dan niali jual tanaman.
  3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat.
  4. Pembangkit tenaga listrik.
  5. Transportasi air/Peningkatan Transportasi.
  6. Supply air baku

JARINGAN IRIGASI
Skema Daerah Irigasi
  • Secara tipikal gambaran skema daerah irigasi dapat diperiksa pada gambar peta dasar irigasi.

    Klasifikasi Jaringan Irigasi
 Klasifikasi didasarkan menurut kriteria jenis sumber air, yaitu :
  • Irigasi air permukaan
  • Irigasi air tanah
  Klasifikasi menurut jenis kondisi prasarana dan kelengkapannya ( Kelas Jaringan ), yaitu :
  • Jaringan Irigasi teknis
  • Jaringan Irigasi semi teknis
  • Jaringan Irigasi sederhana
Diluar klasifikasi tersebut diatas, dikenal pula adanya 2 (dua) jaringan irigasi lainnya, yaitu :
  • Jaringan pedesaan.
  • Jaringan Irigasi Teknis, yaitu jaringan irigasi yang konstruksi bangunan-bangunannya dibuat permanen, dilengkapi dengan pintu-pintu pengatur dan alat pengukur debit air, sehingga yang dialirkan ke petak-petak sawah dapat diatur dan diukur dengan baik. Pada sistem jaringan ini, antara saluran pembawa dengan saluran pembuang ( drainage ) terpisah secara jelas.
  • Jaringan Irigasi Semi Teknis adalah jaringan irigasi yang konstruksi bangunannya dibuat permanen atau semi permanen, dilengkapi dengan pintu-pintu pengatur akan tetapi tidak dilengkapi dengan bangunan / alat pengukur debit air. Dalam sistem jaringan ini, antara saluran pembawa dengan saluran pembuang ( drainage ) tidak sepenuhnya terpisah.

  • Jaringan Irigasi Sederhana adalah jaringan irigasi yang konstruksi bangunan-bangunannya masih bersifat tidak permanen ( sementara ), dan jaringan ini juga tidak dilengkapi dengan pintu-pintu pengatur maupun bangunan / alat pengukur debit air. Dan antara saluran pembawa dengan saluran pembuang ( drainage ) tidak terpisah, masih menjadi satu.

  • Jaringan Irigasi Pedesaan adalah jaringan irigasi yang bersifat tradisional, yang dibangun dan dikelola sepenuhnya secara swadaya oleh sekelompok petani / desa.

BANGUNAN UTAMA IRIGASI

 Bangunan utama dalam pengertian irigasi adalah bangunan yang dipergunakan untuk menangkap atau mengambil air dari sumbernya ( seperti sungai atau mata air lainnya ).
Bangunan utama dapat berupa :
  • Waduk atau Bendungan
  • Bendung
  • Bendung tetap
  • Bendung gerak
  • Bangunan Pengambilan bebas ( free intake ).
  • Pompa dan Kincir Angin
  • Pengambilan Bebas

Waduk
Adalah wadah air yang terbentuk sebagai akibat dibangunnya bangunan sungai dalam hal ini bangunan bendung dan berbentuk pelebaran alur / badan / palung sungai.Termasuk jenis bangunan ini adalah : Waduk Lapangan, Embung dan Situ.
Bendung
Bangunan di sungai yang berfungsi untuk menaikkan muka air sampai pada elevasi tertentu. Bendung dapat berupa : Bendung Tetap atau Bendung Gerak.

Bendung Tetap

 Adalah bangunan untuk meninggikan muka air di sungai pada ketinggian yang deperlukan, agar air dapat mengalir ke saluran pembawa sampai ke petak tersier. Bendung Tetap ini ada yang permanen ( misal dari pasangan batu atau beton ), semi permanen ( misal dari bronjong ), ataupun tidak permanen ( misal dari tumpukan batu atau kayu ). Bendung Tetap dilengkapi dengan Kantong Lumpur yang berfungsi untuk menampung dan mengendapkan bahan endapan ( lumpur, kerikil dan pasir ) agar bahan-bahan tersebut tidak terbawa masuk ke saluran di hilirnya.

Bendung Gerak

 Adalah bangunan di sungai yang sebagian besar konstruksinya terdiri dari pintu-pintu yang dapat digerakkan untuk mengatur ketinggian muka air di sungai sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran pembawa sampai ke petak tersier. Termasuk jenis ini adalah Bendung Karet yang pengatur muka airnya dilakukan dengan mengembang kempiskan tubuh bendung yang terbuat dari bahan karet.

Bangunan Pengambilan

 Adalah bangunan yang merupakan bagian dari bangunan utama ( waduk, bendung, dsb.), yang berfungsi untuk menyadap air / mengalirkan air dari sumber air / sungai ke saluran induk.

Kantong Lumpur

 Adalah bangunan yang berada di pangkal saluran induk, yang berfungsi untuk menampung dan mengendapkan lumpur, pasir dan kerikil, supaya bahan endapan tersebut tidak terbawa sepanjang saluran dihilirnya. Bangunan ini mempunyai sistem pembilas ( pintu pembilas ) dan dibilas pada waktu-waktu tertentu.

Pompa dan Kincir
Pompa
Adalah alat untuk menaikkan muka air sampai elevasi yang diperlukan secara mekanis / hidraulis.

Kincir Air

Adalah alat yang dipergunakan  untuk  menaikkan air sampai elevasi yang diperlukan, dengan mempergunakan tenaga kincir yang digerakkan oleh aliran air sungai.

Kincir Angin

Adalah alat yang dipergunakan  untuk   menaikkan air sampai elevasi yang diperlukan, dengan mempergunakan kincir berupa baling-baling yang digerakkan oleh tenaga angin.

Pengambilan Bebas

Adalah bangunan yang dibuat ditepi sungai yang mengalirkan air sungai ke dalam jaringan irigasi tanpa mengatur tinggi muka air sungai.

sumber : http://sastrasipilindonesia.wordpress.com

Rekayasa Teknik Irigasi

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Irigasi didefinisikan sebagai suatu cara pemberian air, baik secara alamiah ataupun buatan kepada tanah dengan tujuan untuk memberi kelembapan yang berguna bagi pertumbuhan tanaman. Secara alamiah air disuplai kepada tanaman melalui air hujan. Cara alamiah lainnya, adalah melalui genangan air akibat banjir dari sungai, yang akan menggenangi suatu daerah selama musim hujan, sehingga tanah yang ada dapat siap ditanami pada musim kemarau.  Ketika penggunaan air ini mengikutkan pekerjaan rekayasa teknik dalam skala yang cukup besar, maka hal tersebut dapat kita sebut sebagai irigasi buatan ( Artificial Irrigation). Irigasi buatan secara umum dapat dibagi dalam 2 ( dua ) bagian yaitu Irigasi Pompa ( Lift Irrigation ), dimana air diangkat dari sumber air yang rendah ke tempat yang lebih tinggi, baik secara mekanis maupun manual. Irigasi Aliran ( Flow Irrigation ), dimana air dialirkan ke lahan pertanian secara gravitasi dari sumber pengambilan air

Terkadang kita dibingungkan dengan mana bagian irigasi untuk pekerjaan rekayasa atau untuk pertanian. Ruang lingkup ini harus diperjelas agar ada batasan permasalahan. Sepanjang dalam kaitannya dengan pekerjaan pembangunan dan pemeliharaan bangunan yang bertujuan untuk membawa air dari sumber air ke lahan pertanian, maka hal itu merupakan cabang dari Teknik Rekayasa.   Sedangkan sepanjang dalam kaitan dengan tata cara pemberian air ke tanaman secara tepat waktu, tepat jumlah dan tepat caranya, maka hal itu merupakan bidang Pertanian.
Tetapi untuk dapat menjamin suatu perencanaan jaringan irigasi benar-benar ekonomis, seorang Ahli Teknik harus mengerti dan menguasai semua aspek tersebut diatas.
Sesuai dengan definisi irigasinya, maka tujuan irigasi pada suatu daerah adalah upaya rekayasa teknis untuk penyediaaan dan pengaturan air dalam menunjang proses produksi pertanian, dari sumber air ke daerah yang memerlukan serta mendistribusikan secara teknis dan sistematis. Adapun manfaat dari suatu sistem irigasi, adalah :
  1. untuk membasahi tanah, yaitu pembasahan tanah pada daerah yang curah hujannya kurang atau tidak menentu.
  2. Untuk mengatur pembasahan tanah, agar daerah pertanian dapat diairi sepanjang waktu pada saat dibutuhkan, baik pada musim kemarau maupun musim penghujan.
  3. Untuk menyuburkan tanah, dengan mengalirkan air yang mengandung lumpur & zat – zat hara penyubur  tanaman pada daerah pertanian tersebut, sehingga tanah menjadi subur.
  4. Untuk kolmatase, yaitu meninggikan tanah yang rendah / rawa dengan pengendapan lumpur yang dikandung oleh air irigasi.
  5. Untuk pengelontoran air , yaitu dengan mengunakan air irigasi, maka kotoran / pencemaran  / limbah / sampah yang terkandung di permukaan tanah dapat digelontor ketempat yang telah disediakan ( saluran drainase ) untuk diproses penjernihan secara teknis atau alamiah.
  6. Pada daerah dingin, dengan mengalirkan air yang suhunya lebih tinggi dari pada tanah, sehingga dimungkinkan untuk mengadakan proses pertanian pada musim tersebut.
Sedangkan keuntungan yang didapat dalam pembangunan irigasi yang tepat mutu, biaya dan waktu adalah :
  1. Mengatasi kekurangan pangan/bahaya kelaparan.
  2. Meningkatkan hasil produksi dan niali jual tanaman.
  3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat.
  4. Pembangkit tenaga listrik.
  5. Transportasi air/Peningkatan Transportasi.
  6. Supply air baku

JARINGAN IRIGASI
Skema Daerah Irigasi
  • Secara tipikal gambaran skema daerah irigasi dapat diperiksa pada gambar peta dasar irigasi.

    Klasifikasi Jaringan Irigasi
 Klasifikasi didasarkan menurut kriteria jenis sumber air, yaitu :
  • Irigasi air permukaan
  • Irigasi air tanah
  Klasifikasi menurut jenis kondisi prasarana dan kelengkapannya ( Kelas Jaringan ), yaitu :
  • Jaringan Irigasi teknis
  • Jaringan Irigasi semi teknis
  • Jaringan Irigasi sederhana
Diluar klasifikasi tersebut diatas, dikenal pula adanya 2 (dua) jaringan irigasi lainnya, yaitu :
  • Jaringan pedesaan.
  • Jaringan Irigasi Teknis, yaitu jaringan irigasi yang konstruksi bangunan-bangunannya dibuat permanen, dilengkapi dengan pintu-pintu pengatur dan alat pengukur debit air, sehingga yang dialirkan ke petak-petak sawah dapat diatur dan diukur dengan baik. Pada sistem jaringan ini, antara saluran pembawa dengan saluran pembuang ( drainage ) terpisah secara jelas.
  • Jaringan Irigasi Semi Teknis adalah jaringan irigasi yang konstruksi bangunannya dibuat permanen atau semi permanen, dilengkapi dengan pintu-pintu pengatur akan tetapi tidak dilengkapi dengan bangunan / alat pengukur debit air. Dalam sistem jaringan ini, antara saluran pembawa dengan saluran pembuang ( drainage ) tidak sepenuhnya terpisah.

  • Jaringan Irigasi Sederhana adalah jaringan irigasi yang konstruksi bangunan-bangunannya masih bersifat tidak permanen ( sementara ), dan jaringan ini juga tidak dilengkapi dengan pintu-pintu pengatur maupun bangunan / alat pengukur debit air. Dan antara saluran pembawa dengan saluran pembuang ( drainage ) tidak terpisah, masih menjadi satu.

  • Jaringan Irigasi Pedesaan adalah jaringan irigasi yang bersifat tradisional, yang dibangun dan dikelola sepenuhnya secara swadaya oleh sekelompok petani / desa.

BANGUNAN UTAMA IRIGASI

 Bangunan utama dalam pengertian irigasi adalah bangunan yang dipergunakan untuk menangkap atau mengambil air dari sumbernya ( seperti sungai atau mata air lainnya ).
Bangunan utama dapat berupa :
  • Waduk atau Bendungan
  • Bendung
  • Bendung tetap
  • Bendung gerak
  • Bangunan Pengambilan bebas ( free intake ).
  • Pompa dan Kincir Angin
  • Pengambilan Bebas

Waduk
Adalah wadah air yang terbentuk sebagai akibat dibangunnya bangunan sungai dalam hal ini bangunan bendung dan berbentuk pelebaran alur / badan / palung sungai.Termasuk jenis bangunan ini adalah : Waduk Lapangan, Embung dan Situ.
Bendung
Bangunan di sungai yang berfungsi untuk menaikkan muka air sampai pada elevasi tertentu. Bendung dapat berupa : Bendung Tetap atau Bendung Gerak.

Bendung Tetap

 Adalah bangunan untuk meninggikan muka air di sungai pada ketinggian yang deperlukan, agar air dapat mengalir ke saluran pembawa sampai ke petak tersier. Bendung Tetap ini ada yang permanen ( misal dari pasangan batu atau beton ), semi permanen ( misal dari bronjong ), ataupun tidak permanen ( misal dari tumpukan batu atau kayu ). Bendung Tetap dilengkapi dengan Kantong Lumpur yang berfungsi untuk menampung dan mengendapkan bahan endapan ( lumpur, kerikil dan pasir ) agar bahan-bahan tersebut tidak terbawa masuk ke saluran di hilirnya.

Bendung Gerak

 Adalah bangunan di sungai yang sebagian besar konstruksinya terdiri dari pintu-pintu yang dapat digerakkan untuk mengatur ketinggian muka air di sungai sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran pembawa sampai ke petak tersier. Termasuk jenis ini adalah Bendung Karet yang pengatur muka airnya dilakukan dengan mengembang kempiskan tubuh bendung yang terbuat dari bahan karet.

Bangunan Pengambilan

 Adalah bangunan yang merupakan bagian dari bangunan utama ( waduk, bendung, dsb.), yang berfungsi untuk menyadap air / mengalirkan air dari sumber air / sungai ke saluran induk.

Kantong Lumpur

 Adalah bangunan yang berada di pangkal saluran induk, yang berfungsi untuk menampung dan mengendapkan lumpur, pasir dan kerikil, supaya bahan endapan tersebut tidak terbawa sepanjang saluran dihilirnya. Bangunan ini mempunyai sistem pembilas ( pintu pembilas ) dan dibilas pada waktu-waktu tertentu.

Pompa dan Kincir
Pompa
Adalah alat untuk menaikkan muka air sampai elevasi yang diperlukan secara mekanis / hidraulis.

Kincir Air

Adalah alat yang dipergunakan  untuk  menaikkan air sampai elevasi yang diperlukan, dengan mempergunakan tenaga kincir yang digerakkan oleh aliran air sungai.

Kincir Angin

Adalah alat yang dipergunakan  untuk   menaikkan air sampai elevasi yang diperlukan, dengan mempergunakan kincir berupa baling-baling yang digerakkan oleh tenaga angin.

Pengambilan Bebas

Adalah bangunan yang dibuat ditepi sungai yang mengalirkan air sungai ke dalam jaringan irigasi tanpa mengatur tinggi muka air sungai.

sumber : http://sastrasipilindonesia.wordpress.com
«
Next

Posting Lebih Baru

»
Previous

Posting Lama


Tidak ada komentar:

Leave a Reply

Flickr Images

Follow Us

Recent Comments

Flickr Images